PENGARUH
LIMBAH DETERJEN
TERHADAP LINGKUNGAN
KARYA
TULIS
OLEH
NAMA : ERLINA
LUTFIANTICA
NISN : 9988458720
KELAS : XII ADM.
PERKANTORAN
DINAS
PENDIDIKAN KEBUDAYAAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMK
NEGERI 2 KABUPATEN TEBO
TAHUN
AJARAN 2014/2015
Pengaruh Limbah
Deterjen Terhadap Lingkungan
KARYA TULIS
Diaujukan
sebagai salah satu syarat untuk pemenuhan
tugas aplikasi
presentasi Semester Genjil, Kelas XII
Di
lingkungan SMK
Negri 2 Kabupaten Tebo
Tahun
Ajaran 2014/2015
Oleh
Nama : Erlina
Lutfiantica
NISN : 9988458720
Kelas : XII Adm. Perkantoran
Dinas
Pendidikan Kebudaayaan Pemuda Dan Olahraga
SMK Negeri 2 Kabupaten
Tebo
2015
i
LEMBAR
PENGESAHAN
Karya tulis berjudul, “Pengaruh
Limbah Deterjen Terhadap Lingkungan“ disusun oleh Erlina Lutfiantica,
dengan NISN.9988458720.
Telah disahkan dengan syarat pemenuhan tugas mata pelajaran aplikasi presentasi
Semester genjil
kelas XII,
di lingkungan SMK
Negeri 2 Kabupaten Tebo Tahun Ajaran 2014/2015.
Rimbo Bujang, Oktober 2015
Disetujui oleh
Pembimbing
Materi, Pembimbing Teknis,
Evi Novalia, SE Evi Novalia, SE
NIP. 197906102008012005 NIP. 197906102008012005
Disahkan oleh
Kepala SMK N 2 Kab. Tebo
Sadiyo, S.Pd
NIP. 19670726
199412 1 001
ii
KATA
PENGANTAR
Puji Syukur penulis ucapkan
kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan Rahmat serta karunia-Nya kepada kita
semua. Sholawat serta salam tetap kita curahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhamad SAW sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya tulis tepat pada
waktunya.
Karya tulis yang berjudul, ‘’Pengaruh
Limbah Deterjen Terhadap Lingkungan” ini
disusun dengan maksud untuk pemenuhan tugas Aplikasi
presentasi kelas XII, di lingkungan SMK Negeri 2 Kabupaten
Tebo Tahun Ajaran 2014/2015. Penyusunan karya tulis ini tidak lepas dari
bantuan berbagai pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan karya tulis
ini dari awal sampai akhir.
Atas bantuan itu, Penulis mengucapkan terima
kasih kepada :
1. Bapak
Sadiyo, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMK Negri 2 Kab Tebo.
2. Ibu
Evi Novalia, SE selaku
pembimbing teknis.
3. Bapak
Evi Novalia,SE selaku
pembimbing materi.
4. Semua
pihak yang namanya belum disebutkan yang telah membantu dalam penyelesaian
penyusunan karya ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ini
masih banyak kekurangannya. Untuk itu kritik dan saran bersifat membangun demi
kesempurnaan karya tulis ini penulis harapkan. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat
bagi pembaca.
Rimbo
Bujang, Oktober
2015
Erlina
Lutfiantica
iii
ABSTRAK
ERLINA LITFIANTICA. Pengaruh Limbah
Deterjen Terhadap Lingkungan
Kata
kunci : Deterjen dan Lingkungan
Mencuci merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh
masyarakat.Deterjan merupakan bahan pencuci yang pupuler di Indonesia. Deterjen
mengandung bahan-bahan penyusun yang dapat menyababkan pencemaran lingkungan.
Bahan-bahan penyusun dari deterjen adalah surfaktan, builder, filter, dan
adiktif. Bahan-bahan penyusun deterjen tersebut memiliki dampak bagi pencemaan
lingkungan salah stu dampak pencemaran lingkungan adalah terjadinya
eutrofikasi. Eutrofikasi mengakibatkan terganggunya rantai makanan yang dapat
menyebabkan limbah deterjen masuk ke dalam tubuh manusia. Senyawa sisa limbah
deterjen yang menumpuk di dalam tubuh dapat menyebabkan kanker.iritasi juga
dapat timbul akibat penggunaan deterjen. Oleh karena itu kita diharapkan
mencermati kandungan yang terdapat dalam deterjen sebelum membeli produk dan
memilih deterjen yang ramah lingkungan
iv
DAFTAR
ISI
HALAMAN
JUDUL................................................................................... i
LEMBAR
PENGESAHAN........................................................................ ii
KATA
PENGANTAR............................................................................... iii
ABSTRAK................................................................................................. iv
DAFTAR
ISI............................................................................................... v
BAB
I PENDAHULUAN.......................................................................... 1
1.1 Latar
Belakang........................................................................... 1
1.2
Rumusan Masalah...................................................................... 1
1.3
Tujuan Penulisan........................................................................ 1
1.4
Metode Penulisan...................................................................... 2
1.5
Manfaat Penulisan .................................................................... 2
BAB
II KAJIAN TEORI............................................................................ 3
2.1
Pengertian Deterjen................................................................... 3
2.2
Zat Yang Terkandung................................................................ 4
BAB
III PENGARUH LIMBAH DETERJEN TERHADAP
LINGKUNGAN........................................................................................ 5
3.1Dampak
dari Limbah Deterjen Terhadap air.............................. 5
3.2Dampak
Jangka Panjang dari Limbah Detejen Bagi
Lingkungan................................................................................. 5
BAB
IV PENUTUP.................................................................................... 8
4.1
Kesimpulan................................................................................ 8
4.2
Saran.......................................................................................... 8
DAFTAR
PUSTAKA
BIODATA
v
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Kegiatan ekonomi yang semakin
meningkat mengandung resiko pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup terutama
pada lingkungan rumah tangga. Sehingga struktur dan fungsi dasar ekosistem
menjadi pendukung kehidupan menjadi rusak.
Limbah rumah
tangga merupakan pencemaran air terbesar selain limbah-limbah organisme,
pertanian dan bahan pencemaran lainnya. Limbah rumah tangga dapat berupa cairan
seperti air cucian baju (deterjen).
1.2
Rumusan
Masalah
1. Bagaimanakah
dampak dari limbah deterjen terhadap air?
2. Apakah
dampak jangka panjang dari limbah deterjen bagi lingkungan?
1.3
Tujuan Penulisan
1. Untuk
mengetahui pengaruh larutan deterjen terhadap kecebong.
2. Untuk
melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitiannya dalam bentuk tulisan
ilmiah yang sistematis dan metodologis.
3. Menumbuhkan
etos ilmiah dikalangan siswa.
4. Melatih
keterampilan dasar untuk penelitian.
1
1.4
Metode
Penulisan
Dalam
membuat karya ilmiah ini, penulis menggunakan metode kajian pustaka, kualitatif
(pengumpulan data) untuk mendapatkan gambaran tentang limbah deterjen di
lingkungan sekitar.
1.5 Manfaat Penulisan
1. Melatih untuk mengembangkan
keterampilan membaca yang efektif
2. Melatih untuk menggabungkan hasil
bacaan dari berbagai sumber
3. Mengenalkan dengan kegiatan
kepustakaan
4. Malatih untuk penulisan yang benar
2
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Pengertian
Deterjen
adalah campuran berbagai bahan, yang digunakan untuk membantu pembersihan dan
terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi. Dibanding dengan sabun, deterjen
mempunyai keunggulan antara lain mempunyai daya cuci yang lebih baik serta
tidak terpengaruh oleh kesadahan air. Detergen merupakan garam Natrium dari
asam sulfonat.
Detergen
sudah sangat akrab di kehidupan kita, terutama bagi ibu rumah tangga. Detergen
digunakan untuk mencuci pakaian. Untuk menyempurnakan kegunaannya, biasanya
pabrik menambahkan Natrium Perborat, pewangi, pelembut, Naturium Silikat,
penstabil, Enzim, dan zat lainnya agar fungsinya semakin beragam. Tapi diantara
zat-zat tersebut ada yang tak bisa dihancurkan/dilarutkan oleh mikroorganisme
sehingga otomatis menyebabkan pencemaran lingkungan. Apabila air yang
mengandungi detergen dibuang ke dalam air, tercemarlah air dan pertumbuhan Alga
yang sangat cepat. Hal ini akan menyebabkan kandungan oksigen dalam air
berkurangan dan otomatis ikan, tumbuhan laut, dan kehidupan air lainnya
mati.Selain itu limbah Detergen juga menyebabkan pencemaran tanah yang
menurunkan kualitas kesuburan tanah yang mengakibatkan tanaman serta hidupan
tanah termasuk cacing mati. Padahal cacing bisa menguraikan limbah organik, non
organik & menyuburkan tanah.
3
2.2 Zat yang Terkandung
Bahan
utamanya ialah garam natrium yaitu asam organik yang dinamakan asam sulfonik.Asam
sulfonik yang digunakan dalam pembuatan detergen merupakan molekul berantai
panjang yang mengandungi 12 hingga 18 atom karbon per molekul.
Detergen pertama disintesis pada
tahun 1940-an, yaitu garam natrium dari alkyl hydrogen sulfat. Alkohol berantai
panjang dibuat dengan cara penghidrogenan lemak dan minyak.
Alkohol berantai panjang ini
direaksikan dengan asam sulfat menghasilkan alkil hydrogen sulfat yang kemudian
dinetralkan dengan basa.
Natrium lauril sulfat adalah
detergen yang baik. Karena garamnya berasal dari asam kuat, larutannya hampir
netral. Garam kalsium dan magnesiumnya tidak mengendap dalam larutannya,
sehingga dapat dipakai dengan air lunak atau air sadah. Pada masa kini,
detergen yang umum digunakan adalah alkil benzenasulfonat berantai lurus.
Pembuatannya melalui tiga tahap. Alkena rantai lurus dengan jumlah karbon 14-14
direaksikan dengan benzena dan katalis Friedel-Craft (AlCl3 atau HF)
membentuk alkil benzena. Sulfonasi dan penetralan dengan basa melengkapi proses
ini.
Rantai alkil sebaiknya tidak
bercabang. Alkil benzenasulfonat yang bercabang bersifat tidak dapat
didegradasi oleh jasad renik (biodegradable). Detergen ini mengakibatkan
masalah polusi berat pada tahun 1950-an, yauti berupa buih pada unit-unit
penjernihan serta disungai dan danau-danau. Sejak tahun 1965, digunakan alkil
benzenasulfonat yang tidak bercabang. Detergen jenis ini mudah didegradasi
secara biologis oleh mikroorganisme dan tidak berakumulasi dilingkungan.
4
BAB III
Pengaruh Limbah
Deterjen Terhadap Lingkungan
3.1 Dampak
Dari Limbah Deterjen Terhadap Air
Polusi atau pencemaran adalah keadaan dimana suatu
lingkungan sudah tidak alami lagi karena telah tercemar oleh limbah. Misalnya
air yang tidak tercemar airnya masih murni dan alami, tidak ada zat-zat kimia
yang berbahaya, sedangkan air sungai yang telah tercemari oleh detergen
misalnya, mengandung zat kimia yang berbahaya, baik bagi organisme yang hidup
di sungai tersebut maupun bagi makhluk hidup lain yang tinggal di sekitar
sungai tersebut.
Limbah adalah zat atau substansi yang mencemari lingkungan. Air limbah detergen termasuk Polutan karena didalamnya terdapat zat yang disebut ABS. Jenis deterjen yang banyak digunakan di rumah tangga sebagai bahan pencuci pakaian adalah deterjen anti noda. Deterjen jenis ini mengandung ABS (alkyl benzene sulphonate) yang merupakan deterjen tergolong keras. Deterjen tersebut sukar dirusak oleh mikroorganisme (nonbiodegradable) sehingga dapat menimbulkan pencemaran lingkungan. Lingkungan perairan yang tercemar limbah deterjen kategori keras ini dalam konsentrasi tinggi akan mengancam dan membahayakan kehidupan biota air dan manusia yang mengkonsumsi biota tersebut.
Limbah adalah zat atau substansi yang mencemari lingkungan. Air limbah detergen termasuk Polutan karena didalamnya terdapat zat yang disebut ABS. Jenis deterjen yang banyak digunakan di rumah tangga sebagai bahan pencuci pakaian adalah deterjen anti noda. Deterjen jenis ini mengandung ABS (alkyl benzene sulphonate) yang merupakan deterjen tergolong keras. Deterjen tersebut sukar dirusak oleh mikroorganisme (nonbiodegradable) sehingga dapat menimbulkan pencemaran lingkungan. Lingkungan perairan yang tercemar limbah deterjen kategori keras ini dalam konsentrasi tinggi akan mengancam dan membahayakan kehidupan biota air dan manusia yang mengkonsumsi biota tersebut.
3.2
Dampak
Jangka Panjang Dari Limbah Deterjen bagi Lingkungan
Air yang tercemari detergen dapat mengancam kehidupan
organisme yang hidup di dalamnya, salah satunya adalah ikan. Selain ikan masih
banyak organisme lain, seperti fitoplankton, zooplankton/protozoa,
cyanobacteria, dan lain-lain.
5
Jika organisme-organisme seperti fitoplankton mati, maka
zooplankton akan mati karena tidak ada makanan, ikan-ikan pun akan mati karena
zooplankton yang biasa dimakan tidak ada. Dengan kata lain detergen dan polutan
lainnya yang mencemari air dapat memusnahkan seluruh organisme yang
hidup di dalamnya.Besar tidaknya pengaruh detergen dan polutan lainnya pada
ikan dan makhluk hidup lain tergantung pada konsentrasi polutan tersebut.
Semakin tinggi konsentrasi polutan, semakin besar pengaruhnya.
Sabun dan detergen dapat menjadikan lemak dan minyak yang
tadinya tidak dapat bercampur dengan air menjadi mudah bercampur. Sabun dan
detergen dalam air dapat melepaskan sejenis ion yang memiliki bagian yang suka
air (hidrofilik) sehingga dapat larut dalam air dan bagian yang tidak suka akan
air (hidrofobik) sehingga larut dalam minyak atau lemak.Jika dalam pakaian yang
dicuci dengan detergen terdapat kotoran lemak maka bagian ion yang bersifat
hidrofobik masuk ke dalam butiran lemak atau minyak dan bagian ion tersebut
yang bersifat hidrofilik akan mengarah ke pelarut air. Keadaan ini menyebabkan
butiran-butiran minyak akan saling tolak-menolak karena menjadi bermuatan
sejenis. Akibatnya, kotoran lemak atau minyak yang telah lepas dari pakaian
tidak dapat saling bersatu lagi dan tetap berada dalam larutan.
Kita perlu hati-hati dalam memilih bahan pembersih, bahan
tersebut jangan sampai menimbulkan pengaruh yang buruk terhadap lingkungan.
Beberapa jenis detergen sukar diuraikan oleh pengurai. Jika detergen ini
bercampur dengan air tanah yang dijadikan sumber air minum manusia atau
binatang ternak maka air tanah tersebut akan membahayakan kesehatan. Oleh
karena itu, kita sebaiknya memilih detergen yang limbahnya dapat diuraikan oleh
mikrorganisme (biodegradable).
6
Pengaruh buruk yang dapat ditimbulkan oleh pemakaian
detergen yang tidak selektif atau tidak hati-hati adalah:
1. rusaknya keindahan lingkungan
perairan;
2. terancamnya kehidupan hewan-hewan
yang hidup di air; dan
3. merugikan kesehatan manusia.
Gunakanlah detergen sebijaksana mungkin, jangan buang air
cucian ke perairan yang banyak organisme yang hidup di dalamnya.
7
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Jadi dapat penulis simpulkan bahwa larutan
deterjen sangat perpengaruh sekali terhadap kondisi fisik organism air yang
dapat menyebabkan makhluk air tersebut melemah bahkan hingga mati.
Polusi
atau pencemaran
adalah keadaan dimana suatu lingkungan sudah tidak alami lagi karena telah
tercemar oleh limbah. Misalnya air yang tidak tercemar airnya masih murni dan
alami. Lingkungan perairan yang tercemar limbah deterjen kategori keras ini
dalam konsentrasi tinggi akan mengancam dan membahayakan kehidupan biota air dan
manusia yang mengkonsumsi biota tersebut.
Air
yang tercemari detergen dapat mengancam kehidupan organisme yang hidup di
dalamnya, salah satunya adalah ikan. Selain ikan masih banyak organisme lain,
seperti fitoplankton, zooplankton/protozoa, cyanobacteria, dan lain-lain.
4.2 Saran
Manusia
hendaknya selalu memelihara dan memperbaiki lingkungan sekitarnya untuk
keindahan limgkungan agar tidak tercemari oleh limbah deterjen
Tindakan-tindakan
pencemaran yang merusak lingkungan harus dihindarkan
Perlu
adanya penelitian secara ilmiah terhadap
lingkungan sehingga masalah-masalah lingkungan dapat ditanggulani dengan baik
Ada
kerja sama yang baik dari semua pihak dalam lingkungan sekitar dalam rangka
mempertahankan kelestarian dan mencegah terjadinya kerusakan terhadap
lingkungan.
8
DAFTAR PUSTAKA
http://tutorjunior.blogspot.com/2009/10/mengetahui-dampak-air-limbah-detergen.html
BIODATA
PENULIS
Nama : Erlina Lutfiantica
Tempat/Tanggal Lahir
: Rimbo Bujang, 09 April1998
NISN : 9988458720
Kelas : XII Adm. Perkantoran
Usia : 17 tahun
Alamat : Jalan Drs. Suethomo unit 2
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status
: Pelajar
Anak Ke : 1 (Satu)
Jumlah Saudara
: 2 Saudara
Pendidikan :
TK 2003-2004 di TK Raudatul Jannah
SD
2004-2010 di SDN 30/VIII Wirotho Agung
SMP
2010-2013 di SMPN 3 Kab. Tebo
SMA
2013-Sekarang di SMKN 2 Kab. Tebo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar