Senin, 23 November 2015

Kearsipan Erlina Lutfiantica

 K E A R S I P A N


index

f-cab

Menurut Vernon B. Santen, arsip mempunyai nilai guna dengan singkatan ALFRED.
A = Administrasi Value ( Nilai Administrasi )
L = Legal Value ( Nilai Hukum )
F = Fiskal Value ( Nilai Keuangan )
R = Research Value ( Nilai Penelitian )
E = Education Value ( Nilai Pendidikan )
D = Documentation Value ( Nilai Dokumentasi )
Dan untuk mengingat betapa pentingnya arsip,maka ingatlah singkatan :
A = Amankan
R = Rawat
S = Semua
I = Informasi
P = Penting
Tujuan Kearsipan adalah:
  •   Agar arsip terpelihara dengan baik, teratur dan aman.
  •   Agar mudah mendapatkan kembali arsip yang di butuhkan dengan cepat dan tepat.
  •   Untuk menghindari pemborosan waktu dan tenaga dalam mencari arsip yang di butuhkan.
  •   Untuk menghemat tempat penyimpanan.
  •   Untuk menjaga kerahasiaan arsip.
  •   Untuk menjaga kelestarian arsip.
Ada 3 Istilah Penting Yang Berkaitan Dengan Penyimpanan Arsip, yaitu :
  1. Pengarsipan Horizontal, yaitu penempatan atau penyimpanan arsip/dokumen/map dilakukan secara mendatar ( Horizontal ), di mana arsip dan dokumen di simpan secara bertumpuk pada laci atau rak yang tidak terlalu dalam.
  2. Pengarsipan Vertikal, yaitu penempatan atau penyimpanan arsip/dokumen/map dilakukan secara tegak lurus ( Vertikal ), dimana arsip di susun berderet kebelakang.
  3. Pengarsipan Lateral, yaitu penempatan atau penyimpanan arsip/dokumen/map dilakukan secara berdiri ( Lateral ) dimana arsip di susun berderet menyamping.
Arsiparis adalah orang yang bertugas untuk mengelola arsip
Kriteria yang harus dimiliki oleh arsiparis:
· harus cakap dan cerdas
· harus memahami dan mengerti tentang manajemen perkantoran
· harus teliti dan ulet
· harus sabar
· harus memilki kepribadian dan sopan
· harus memiliki pendidikan minimal sekolah menengah
Tugas pokok unit kearsipan pada dasarnya adalah sebagai berikut:
  1. Menerima warkat
  2. Mencatat warkat
  3. Mendistribusikan warkat sesuai kebutuhan
  4. Menyimpan, menata, dan menemukan kembali arsip sesuai dengan system tertentu.
  5. Memberikan pelayanan kepada pihak-pihak yang memerlukan arsip.
  6. Mengadakan perawatan/pemeliharaan arsip.
  7. Mengadakan atau merencanakan penyusutan arsip, dan lain-lain
Menurut fungsi dan kegunaanya, arsip dapat dibedakan menjadi:
(a) Arsip dinamis, yakni arsip yang masih dipergunakan secara langsung dalam perencanaan, pelaksanaan, dan atau penyelenggaraan administrasi perkantoran.
  • Arsip dinamis aktif: Arsip ini berada dan berfungsi di unit pengolah yang pada umumnya memiliki nilai simpan satu sampai dengan dua tahun atau sesuai dengan jadwal retensi yang berlaku.
  • Arsip dinamis inaktif: Arsip ini berada pada fase ketiga yang oleh unit pengolah dirasakan atau dinilai sudah kurang atau jarang/tidak diperlukan lagi dalam menunjang proses administrasi sehari-hari, walaupun mungkin masih diperlukan tetapi frekuaensinya sangat rendah.
(b) Arsip statis, yaitu arsip yang tidak dipergunakan lagi secara langsung dalam perencanaan, pelaksanaan, atau penyelenggaraan administrasi perkantoran, atau sudah tidak dipakai lagi dalam kegiatan perkantoran sehari-hari.
Macam – Macam Peralatan Kearsipan
a. Filing Cabinet, yaitu lemari arsip yang terdiri dari beberapa laci, antara 1 – 6 laci, tetapi yang paling banyak di gunakan 4 dan 5 laci. Setiap laci dapat menampung 5000 lembar arsip ukuran surat yang di susun berdiri tegak lurus ( Vertikal ) berderet kebelakang. Filing Cabinet berguna untuk menyimpan arsip atau berkas yang bersifat aktf.
b. Rotary ( Alat Penyimpanan Berputar ), yaitu semacam filing cabinet tetapi penyimpanan arsip di lakukan secara berputar.alat ini terbuat dari bahan yang kuat seperti logam atau besi. Arsip di simpan pada alat ini secara lateral.
c.  Lemari arsip, yaitu lemari tempat penyimpan arsip dalam berbagai bentuk arsip yang terbuat dari kayu atau besi yang di lengkapi dengan d.  Rak Arsip. Yaitu lemari tanpa pintu tempat menyimpan arsip yang di susun secara lateral. Arsip yang ingin di simpan di rak, terlebih dahulu di masukkan kedalam ordner atau kotak arsip.
d.  Map Arsip, yaitu lipatan yang terbuat dari karton atau kertas tebal (Plastik) yang di gunakan untuk menyimpan arsip (surat). Map arsip terbagi atas beberapa macam :
  1. Stopmap folio, yaitu map yang terdapat daun penutup pada setiap sisinya. Daun penutup ini berfungsi untuk menompang surat yang ada di dalamnya agar tidak jatuh. Stopmap folio di gunakan untuk menyimpan arsip yang masih dalam proses, tetapi juga dapat untuk penyimpanan arsip yang sudah inaktif, dimana map berisi kumpulan arsip ini akan di bandle atau di ikat dengan menggunakan tali.
  2. Map snelhecter, yaitu map yang mempunyai penjepit di tengah map. Map ini tidak mempunyai daun penutup dan arsip yang di simpan bersipat inaktif tetapi dapat juga bersipat aktif.
  3. Folder, yaitu map tanpa di lengkapi daun penutup dan berupa lipatan kertas tebal/plastic saja. Map ini fungsinya untuk menyimpan arsip yang selanjutnya akan di masukkan dalam kotak arsip secara vertical. Map ini juga mempunyai tab yaitu bagian yang menonjol pada posisi atas untuk menuliskan judul tentang arsip yang ada di dalam folder tersebut.
  4. Hanging folder, yaitu folder yang mempunyai besi penggantung dan di pasang pada gawang yang ada di filing cabinet. Hanging folder juga mempunyai tab untuk menuliskan kode atau indeks arsip yang ada di dalamnya.
e. Guide, yaitu lembaran kertas tebal atau karton yang di gunakan sebagai penunjuk atau sekat/pemisah dalam penyimpanan arsip. Dan terdiri atas 2 bagian yaitu :
  1. Tab Guide, yaitu bagian yang menonjol untuk menuliskan kode – kode, tanda – tanda atau indeks ( pengelompokan arsip ).
  2. Badan Guide, fungsinya untuk menopang arsip – arsip yang ada di belakangnya.
Posisi tab guide ada 3, yaitu :
  1. Guide pertama terletak di posisi atas sebelah kiri.
  2. Guide kedua terletak di posisi atas bagian tengah.
  3. Guide ketiga terletak pada posisi atas sebelah kanan.
f. Ordner yaitu map besar dengan ukuran punggung sekitar 5 cm yang di dalamnya terdapat besi penjepit.arsip akan di simpan ordner terlebih dahulu dengan menggunakan perforator.
g.  Stapler adalah alat yang di gunakan untuk menyatukan sejumlah kertas.
1.  Stapler kecil maksimum 10 lembar kertas
2.  Stapler sedang mampu sampai 10-20 lembar kertas
3.   Stapler besar mampu sampai 20 lembar
 h. Perforator adalah alat yang di gunakan untuk melubangi kertas.
i. Numerator adalah alat untuk membubuhkan nomor pada lembaran dokumen.
j. Kotak/bok adalah kotak yang di gunakan untuk menyimpan arsip yang bersifat inaktif.
k. Alat Sotir adalah yang di gunakan untuk memisahkan surat/warkat yang di terima, di proses, di kirimkan, dan di simpan ke dalam folder masing – masing.
l.  Label adalah alat yang di gunakan untuk untuk memberi judul pada map/folder guide.
m. Tickler File adalah alat semacam kotak yang terbuat dari kayu atau besi untuk menyimpan arsip berbentuk kecil, seperti lembar pinjam arsip, kartu kendali yang memiliki jatuh tempo.
n.  Cardex ( Card Index ) cabinet adalah alat yang di gunakan untuk menyimpan kartu indeks dengan menggunakan laci-laci yang dapat di tarik keluar memanjang.
o.   Rak/Laci kartu adalah laci – laci yang di susun secara teratur dalam rak, untuk menyimpan kartu ukuran kecil yang di susun secara Vertikal.
p.    Alat penyimpanan khusus adalah alat yang di gunakan untuk menyimpan arsip dalam bentuk yang khusus seperti flasdisk, CD, Kaset Dan lain –lain
Jenis – Jenis Perlengkapan Kearsipan
Perlengkapan kearsipan adalah bahan-bahan pendukung yang di gunakan dalam kegiatan kearsipan, yang biasanya merupakan bahan yang tidak tahan lama ( penggunaanya relative singkat ) artinya bahan-bahan ini selalu di sediakan secara terus menerus.
  •  Kartu Indeks adalah kartu yang berisi identitas suatu arsip/warkat yang di simpan, gunanya sebagai alat bantu untuk menemukan arsip. Kartu indeks dapat dibuat dengan ukuran 12,5 x 7,5. Kartu indeks hanya di gunakan dengan system penyimpanan subjek, tanggal, wilayah, dan nomor.
      Kartu indeks memuat informasi tentang:
  1. Judul/nama surat
  2. Nomor surat
  3. Hal surat
  4. Tanggal surat
  5. Kode surat
  6. Kode kartu indeks
  • Kartu Tunjuk Silang adalah kartu untuk membantu menemukan arsip selain kartu indeks adalah dengan menggunakan kartu tunjuk silang dan ukuranya 12,5 x 7,5
  • Lembar Pinjam Arsip adalah lembaran atau formulir yang di gunakan untuk mencatat setiap peminjam arsip.
        Adapun gunanya :
  1. Sebagai bahan bukti adanya peminjam arsip
  2. Sebagai ingatan untuk mengetahui siapa dan kapan batas waktu pengembalian arsip yang di pinjam.
  3. Sebagai tanda bahwa arsip yang di maksud sedang di pinjam
  4. Mencegah terjadinya kehilangan arsip karena peminjaman yang tidak di kembalikan.
  5. Sebagai dasar untuk melakukan penilaian suatu arsip.
       Lembar pinjam arsip di buat 3 lembar, Yaitu :
  1. Lembar 1 untuk di tempatkan pada tempat peminjaman arsip
  2. Lembar 2 untuk meminjam arsip sebagai bukti peminjaman.
  3. Lembar 3 untuk petugas asip yang di simpan pada ticler file sebagai bahan ingatan.
  •  Map Pengganti adalah adalah map yang digunakan untuk menggantikan surat – surat yang di pinjam sekaligus dengan mapnya,
  • Buku Arsip adalah buku yang di gunakan untuk mencatat penyimpanan arsip.
Macam-macam sistem kearsipan:
  1. Sistem abjad
              adalah sistem filing dimana warkat-warkat yang akan disimpan disusun menurut abjad yaitu dari huruf a sampai dengan z. Untuk dapat menyusun secara abjad maka warkat-warkat perlu digolong-golongkan lebih dahulu menurut nama orang atau nama instansi atau nama organisasi lainnya.Agar sistem ini dilaksanakan dengan baik perlu adanya peraturan yang jelas yang dibuat atau ditetapkan oleh instansi yang bersangkutan
      2. Sitem geografis
              yaitu sistem kegiatan dimana warkat disusun menurut wilayah (daerah). Sistem ini biasa digunakan oleh instansi yang mempunyai unit-unit organisasi dibeberapa wilayah. Dalam melaksanakan sistem ini seorang juru arsip pertama-tama dapat memilih menurut daerah,setelah itu diadakan sub-sub kelompok menurut nama instansi
      3. Sistem Kronologis
             sistem kronologis yaitu warkat yang disusun menurut urutan tanggal yang tertera pada setiap warkat tanpa melihat permasalahan yang disebutkan dalam warkat. Sitem krono;ogis biasanya digunakan bagi warkat-warkat yang penyelesain masalahnya perlu memperhatikan jangka waktu tertentu, misalnya masalah-masalah tagihan yang jatuh temponya telah ditetapkan.
       4. Sistem Nomor
            Sistem ini bila digunakan maka masing-masing warkat diberi nomor urut mulai nomor satu dan seterusnya. Sistem ini biasa disebut sistem filling yang tidak langsung, karena sebelum pemberian nomor, juru arsip harus mengadakan pengelompokan warkat-warkat yang ada menurut permasalahannya, baru kemudian diberikan nomor dibelakangnya.
       5. Sistem Sybyek

          Sistem subyek adalah sistem yang dalam sistem fillingnya juru arsip harus memisah-misahkan warkat-warkat yang ada sesuai dengan permasalahannya. Jadi langkah-langkah yang dilakukannya sama dengan langkah-langkah dalam sistem nomor, hanya bedanya bahwa penekanan kegiatan kepada pengelompokan masalah,bukan pada penomorannya.

Sarana Prasarana ERLINA LUTFIANTICA

Administrasi Sarana Dan Prasarana
1.      Devinisi sarana dan prasarana
Menurut KBBI :
-          Sarana adalah Segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud dan tujuan.
-          Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggarakannya proses (Usaha, Pembangunan dan proyek )
Sarana Dan prasarana tidak jauh berbeda, karena keduanya saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan.
2.      Sarana dan prasarana menurut jenisnya.
Ruang lingkup sarana dan prasarana mencakup kegiatan yang jenis sarana dan prasarananya akan digunakan sesuai dengan ketentuan.
-          Perlengkapan dan peralatan kantor.
a.       Berbentuk lembaran atau helaian
b.      Berbentuk non lembaran (bukan berupa kertas lembaran)
c.       Berbentuk buku, terbagi menjadi 11. Yaitu :
·         Buku catatan, buku yang digunakan untuk menulis catatan harian sekretaris.
·         Buku pedoman organisasi, buku pnduan tentang info yang berkitan dengan organisasi.
·         Buku alat relasi, buku yang berisi tentang daftar alamat dari berbagai macam organisasi lain / relasi yang khususnya sering melakukan kerja sama.
·         Buku telepon, buku yang berisi daftar telepon dari berbagai organisasi.
·         Kamus
·         Peta kota kota besar
·         Buku tahunan, berisi tentang info perkembangan / kemajuan perusahaan 1 tahunnya.
·         Buku tamu, digunakan untuk mencatat tamu yang datang ke perusahaan.
·         Buku agenda, buku yang mencatat surat masuk dan keluar.
·         Buku catatan keuangan
·         Buku objek wisata



3.      Peralatan / perlengkapan kantor dari penggunanya.
a.       Barang habis pakai.
Barang atau benda kantor yang penggunaannya hanya satu / beberapa kali / barang tidak tahan lama

b.      Barang tidak habis pakai
Barang / benda kantor yang penggunaannya bisa tahan lama.

4.      Jenis sarana dan prasarana di tinjau dari bergerak tidaknya pada saat digunakan.
a.       Sarana yang bisa bergerak
Sarana yang bisa dipindahkan sesuai dengan kebutuhan pemakaian meliputi prabot.

b.      Sarana yang tidak bisa bergerak

Semua sarana yang tidak bisa/ relatif sangat sulit untuk dipindahkan.

Rabu, 11 November 2015

Surat Komfirmasi Complain Barang Erlina Lutfiantica

PT. FAUZAN INDONESIA
Jalan. Merdeka Blok 5 No. 2
Telp : 0251 8635743 Fax : 0251 8636205
Bogor, Jawa Barat
Bogor, 03 Oktober 2015
Nomor             : 001/PTFI/KCB/X/2015                               
Lampiran         : -
Hal                  : Komfirmasi Complain Barang

Yth :
PT. SEGERA INDAH
Jalan. Danau tamblingan No.100
Telp : 0361 – 282828
Sanur, Bali

Dengan Hormat,
Sehubungan Dengan Pengiriman barang dari perusahaan Kami yang sudah diterima oleh perusahaan Anda, Perusahaan Kami ingin menyampaikan permohonan maaf atas ketidak layakan barang yang sudah Kami kirim. Dan kami akan mengirim kembali barang tersebut dengan merk yang sama yaitu Xerox Photocopy, Machine Model X 10 dengan no Seri ADD 59929-X, Barang tersebut akan kami kirim pada tanggal 03 Oktober 2015  menggunakan Transportasi Kereta Api Herona Ekspedisi Muatan.


Demikian Surat ini Kami buat, Kami harap dapat terjalin kerasama yang baik.
Atas perhatiannya Kami ucapkan Terimakasih.


Hormat Kami
Pimpinan,


Ir. Fauzan Firzatullah, MBA


E.L

Materi Kuisioner Erlina Lutfiaantica

KUISIONER
1.     PENGERTIAN KUISIONER
Kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan informasi yang memungkinkan analis mempelajari sikap-sikap, keyakinan, perilaku, dan karakteristik beberapa orang utama di dalam organisasi yang bisa terpengaruh oleh sistem yang diajukan atau oleh sistem yang sudah ada”.
Dengan menggunakan kuesioner, analis berupaya mengukur apa yang ditemukan dalam wawancara, selain itu juga untuk menentukan seberapa luas atau terbatasnya sentimen yang diekspresikan dalam suatu wawancara.
Penggunaan kuesioner tepat bila :
a.       Responden (orang yang merenpons atau menjawab pertanyaan) saling berjauhan.
b.       Melibatkan sejumlah orang di dalam proyek sistem, dan berguna bila mengetahui berapa proporsi suatu kelompok tertentu yang menyetujui atau tidak menyetujui suatu fitur khusu dari sistem yang diajukan.
c.        Melakukan studi untuk mengetahui sesuatu dan ingin mencari seluruh pendapat sebelum proyek sistem diberi petunjuk-petunjuk tertentu.
d.       Ingin yakin bahwa masalah-masalah dalam sistem yang ada bisa diidentifikasi dan dibicarakan dalam wawancara tindak lanjut.

2.     JENIS PERTANYAAN DALAM KUISONER
Perbedaaan pertanyaan dalam wawancara dengan pertanyaan dalam kuesioner adalah dalam wawancara memungkinkan adanya interaksi antara pertanyaan dan artinya. Dalam wawancara analis memiliki peluang untuk menyaring suatu pertanyaan, menetapkan istilah-istilah yang belum jelas, mengubah arus pertanyaan, memberi respons terhadap pandanmgan yang rumit dan umumnya bisa mengontrol agar sesuai dengan konteksnya. Beberapa diantara peluang-peluang diatas juga dimungkinkan dalam kuesioner. Jadi bagi penganalisis pertanyaan-pertanyaan harus benar-benar jelas, arus pertanyaan masuk akal, pertanyaan-pertanyaan dari responden diantisipasi dan susunan pertanyaan direncanakan secara mendetail.
Jenis-jenis pertanyaan dalam kuesioner adalah :
  1. Pertanyaan Terbuka : pertanyaan-pertanyaan yang memberi pilihan-pilihan respons terbuka kepada responden. Pada pertanyaan terbuka antisipasilah jenis respons yang muncul. Respons yang diterima harus tetap bisa diterjemahkan dengan benar.
  2. Pertanyaan Tertutup : pertanyaan-pertanyaan yang membatasi atau menutup pilihan-pilihan respons yang tersedia bagi responden.
Petunjuk-petunjuk yang harus diikuti saat memilih bahasa untuk kuesioner adalah sebagai berikut :
  • Gunakan bahasa responden kapanpun bila mungkin. Usahakan agar kata-katanya tetap sederhana.
  • Bekerja dengan lebih spesifik lebih baik daripada ketidak-jelasan dalam pilihan kata-kata. Hindari menggunakan pertanyaan-pertanyaan spesifik.
  • Pertanyaan harus singkat.
  • Jangan memihak responden dengan berbicara kapada mereka dengan pilihan bahasa tingkat bawah.
  • Hindari bias dalam pilihan kata-katanya. Hindari juga bias dalam pertanyaan –pertanyaan yang menyulitkan.
  • Berikan pertanyaan kepada responden yang tepat (maksudnya orang-orang yang mampu merespons). Jangan berasumsi mereka tahu banyak.
  • Pastikan bahwa pertanyaan-pertanyaan tersebut secara teknis cukup akurat sebelum menggunakannya.
  • Gunakan perangkat lunak untuk memeriksa apakah level bacaannya sudah tepat bagi responden.




3.     SKALA DALAM KUISONER
Penskalaan adalah proses menetapkan nomor-nomor atau simbol-simbol terhadap suatu atribut atau karakteristik yang bertujuan untuk mengukur atribut atau karakteristik tersebut. Alasan penganalisis sistem mendesain skala adalah sebagai berikut :
  • Untuk mengukur sikap atau karakteristik orang-orang yang menjawab kuesioner.
  • Agar respoden memilih subjek kuesioner.
*Ada empat bentuk skala pengukuran , yaitu :
  1. Nominal : Skala nominal digunakan untuk mengklasifikasikan sesuatu. Skala nominal merupakan bentuk pengukuran yang paling lemah, umumnya semua analis bisa menggunakannya untuk memperoleh jumlah total untuk setiap klasifikasi. Contoh : Apa jenis perangkat lunak yang paling sering anda gunakan ? 1 = Pengolah kata, 2 = Spreadsheet, 3 = Basis Data, 4 = Program e-mail
  2. Ordinal
    Skala ordinal sama dengan skala nominal, juga memungkinkan dilakukannya kalsifikasi. Perbedaannya adalah dalam ordinal juga menggunakan susunan posisi. Skala ordinal sangat berguna karena satu kelas lebih besar atau kurang dari kelas lainnya.
  3. Interval
    Skala interval memiliki karakteristik dimana interval di antara masing-masing nomor adalah sama. Berkaitan dengan karakteristik ini, operasi matematisnya bisa ditampilkan dalam data-data kuesioner, sehingga bisa dilakukan analisis yang lebih lengkap.
  4. Rasio
    Skala rasio hampis sama dengan skala interval dalam arti interval-interval di antara nomor diasumsikan sama. Skala rasio memiliki nilai absolut nol. Skala rasio paling jarang digunakan.

4.     MERANCANG KUISONER
Merancang formulir-formulir untuk input data sangat penting, demikian juga merancang format kuesioner juga sangat penting dalam rangka mengumpulkan informasi mengenai sikap, keyakinan, perilaku dan karakteristik.

1. Format kuesioner sebaiknya adalah :
  • Memberi ruang kosong secukupnya,
  • Menunjuk pada jarak kosong disekeliling teks halaman atau layar. Untuk meningkatkan tingkat respons gunakan kertas berwarna putih atau sedikit lebih gelap, untuk rancangan survey web gunakan tampilan yang mudah diikuti, dan bila formulirnya berlanjut ke beberapa layar lainya agar mudah menggulung kebagian lainnya.
  • Memberi ruang yang cukup untuk respons,
  • Meminta responden menandai jawaban dengan lebih jelas.
  • Menggunakan tujuan-tujuan untuk membantu menentukan format.
  • Konsisten dengan gaya.
2. Urutan Pertanyaan
            Dalam menurutkan pertanyaan perlu dipikirkan tujuan digunakannya kuesioner dan menentukan fungsi masing-masing pertanyaan dalam membantu mencapai tujuan.
  • Pertanyaan-pertanyaan mengenai pentingnya bagi responden untuk terus, pertanyaan harus berkaitan dengan subjek yang dianggap responden penting.
  • Item-item cluster dari isi yang sama.
  • Menggunakan tendensi asosiasi responden.
  • Kemukakan item yang tidak terlalu kontroversial terlebih dulu.




Berikut adalah contoh Kuisioner
ANGKET MINAT SISWA
DI JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN
Nama                          : KARISNASALI
Asal Sekolah              : XII ADM. PERKANTORAN
PETUNJUK PENGISIAN ANGKET.
  1. Isi identitas anda dengan benar.
  2. Bacalah petanyaan pada angket ini dengan teliti.
  3. Isilah pertanyaan dari angket ini dengan jujur dan cermat.
  4. Berilah tanda centang pada jawaban yang anda pilih.
  5. Pilihlah satu jawadan saja.
1.  Apakah anda merasa tertarik dengan kegiatan administrasi perkantoran?
A.      Ya                                B.    Tidak
2.  Apakah anda senang dengan pekerjaan tulis menulis dan ketik mengetik?
A.      Ya                                B.    Tidak
3.  Apakah anda melakukan kegitan kearsipan (menata dokumen dengan baik) terhadap dokumen-dokumen penting anda dirumah?
A.      Ya                                B.    Tidak
4.  Apakah anda senang dengan kerapian?
A.      Ya                                B.    Tidak
5.    Apakah anda sering ke perpustakaan untuk mencari rujukan-rujukan untuk menambah wawasan?
A.      Ya                                B.    Tidak
6.    Apakah anda menguasai salah satu peralatan yang digunakan dalam kegiatan perkantoran?
A.      Ya                                B.    Tidak
7.    Apakah anda yakin mampu melakukan kegiatan perkantoran?
A.      Ya                                B.    Tidak
8.    Apakah anda pernah melakukan rapat?
A.      Ya                                B.    Tidak
9.    Apakah setelah lulus nanti anda berminat sebagai pekerja kantor?
A.      Ya                                B.    Tidak